 |
| Tsamara Amany Alatas, Staf Khusus Menteri BUMN, berbicara tentang pentingnya kehadiran lebih banyak pemimpin perempuan di sektor perkebunan dalam Podcast Kata Kalcer, Kamis (27/04/2025). (Foto: Tangkapan Layar YT Life at PTPN) |
PUSATKARIER.COM - Tsamara Amany Alatas mendorong perempuan untuk lebih berani berkarier di sektor perkebunan yang selama ini didominasi laki-laki. Hal tersebut disampaikannya dalam Podcast Kata Kalcer di Channel Life at PTPN, Kamis (24/04/2025).
Dalam kesempatan itu, Tsamara menyebut bahwa dunia perkebunan masih sangat maskulin dari level bawah hingga ke manajemen puncak.
Tsamara Amany, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Kebijakan Publik, menyatakan pentingnya membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk menjadi pemimpin di industri ini.
“Justru kita tuh butuh banyak leaders-leaders yang nantinya ada di industri perkebunan," ujar Tsamara, dikutip dari Channel Life at PTPN, Minggu (27/04/2025).
Ia menjelaskan, tantangan terbesar bagi perempuan bukan hanya sistem di perusahaan, tetapi juga keraguan internal dalam memasuki dunia perkebunan.
Banyak perempuan, menurut Tsamara, mempertanyakan kesiapannya untuk bekerja di lingkungan perkebunan yang mayoritas laki-laki.
Dominasi laki-laki dari level mandor hingga manajemen atas menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi perempuan.
Tsamara melihat perlunya adanya forum-forum perempuan di sektor perkebunan untuk memperkuat dukungan satu sama lain.
Menurutnya, kehadiran forum tersebut bisa memperkuat keyakinan bahwa perempuan juga bisa berkarier di dunia perkebunan.
"Supaya menyadarkan bahwa oh enggak kok bisa kok perkebunan itu bisa diisi oleh banyak perempuan," ucap Tsamara.
Ia juga menegaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan, selama memahami lapangan dan komoditas, memiliki peluang karier yang setara.
Tsamara optimistis ke depan akan semakin banyak perempuan yang mampu menembus batasan dan menjadi pemimpin di sektor perkebunan.
Dalam percakapan tersebut, Tsamara menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung lahirnya lebih banyak leaders perempuan.(*)