Investasi Global AI Sentuh 100 Miliar Dolar AS, Indonesia Dianggap Punya Potensi Besar


PUSATKARIER.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor industri.

Airlangga menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital mendorong kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar. Salah satu contohnya terdapat pada industri kecerdasan buatan yang memerlukan banyak sumber daya manusia di bagian pengumpulan data.

“Jadi pada salah satu perusahaan AI hanya untuk data collection (pengumpulan data), karena tidak ada AI tanpa data collection, dia membutuhkan 10 ribu tenaga kerja. Jadi teknologi selalu membuka kesempatan kerja yang baru,” ujar Menko Airlangga, dikutip dari laman TBNews, Selasa (07/10/2025).

Ia menambahkan bahwa nilai investasi global di bidang kecerdasan buatan diperkirakan mencapai 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,6 kuadriliun. Sejumlah perusahaan besar dunia, seperti Meta, disebut telah menyiapkan dana besar untuk sektor ini.

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi lokasi investasi bagi perusahaan teknologi global, terutama dalam pengembangan pusat data dan industri berbasis AI yang sedang tumbuh pesat.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa peluang ekonomi digital di kawasan ASEAN juga semakin meningkat. Potensi ekonomi digital di wilayah tersebut mencapai 1 triliun dolar AS, dan Indonesia berkontribusi sekitar 40 persen dari nilai tersebut.

Airlangga mengatakan bahwa pada tahun 2030, nilai ekonomi digital ASEAN diproyeksikan naik menjadi 2 triliun dolar AS, dengan kontribusi sekitar 600 hingga 700 miliar dolar AS berasal dari Indonesia.

Untuk mendukung peluang tersebut, pemerintah tengah menyiapkan tenaga kerja digital dalam jumlah besar. Upaya ini dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bagian dari pengembang ekosistem digital global.

“Kita tidak ingin pekerjaan yang berbasis AI ini diserahkan ke Bangalore (India). Jadi kita harus menyiapkan ini di dalam negeri. Karena kita punya tenaga kerja dan lulusan perguruan tinggi yang banyak,” ujarnya.

Langkah pemerintah juga diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi digital. Salah satunya melalui program pertukaran talenta digital Tech X yang digelar bersama Singapura.

Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah meluncurkan paket stimulus ekonomi yang mencakup pengembangan digitalisasi dan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi.

Selain itu, pemerintah menyiapkan program pengembangan gig economy melalui pembangunan co-working space di kawasan Blok M dan Tanah Abang, yang nantinya akan diperluas ke 15 kota lain di Indonesia.

“Ini (kawasan gig economy) akan kita dorong untuk bisa menjadi tempat pengembangan ekonomi digital, termasuk kecerdasan buatan,” katanya.

Program-program tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional yang terhubung dengan perkembangan teknologi global.

Perkembangan investasi dan transformasi digital ini menjadi salah satu langkah strategis bagi Indonesia untuk menarik minat perusahaan internasional sekaligus memperluas lapangan kerja di sektor teknologi berbasis kecerdasan buatan.(*)