![]() |
PUSATKARIER.COM -- Indonesia siap menghadapi masa depan digital! Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan rencana pelatihan 9 juta talenta digital untuk meningkatkan kemampuan menghadapi AI. Foto: Sekretariat Presiden. |
Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan program pelatihan berskala besar untuk mencetak sembilan juta talenta digital. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing bangsa di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, dalam forum global Machines Can See 2025 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat (25/04/2025).
Dalam forum tersebut, Meutya Hafid tampil sebagai pembicara panel dalam sesi “Wanted: AI to Retain and Attract Talents to the Country”. Ia menyampaikan perlunya keterampilan baru untuk menghadapi tantangan dunia kerja di era digital.
“Kami tengah menyiapkan pelatihan untuk sembilan juta talenta digital demi memperkuat daya saing bangsa di era ekonomi digital,” ujar Meutya Hafid, dikutip laman Komdigi, Jumat (09/05/2025).
Pertemuan bilateral antara Indonesia dan UEA juga berlangsung dalam agenda tersebut. Pemerintah kedua negara membahas kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang digital.
Kolaborasi yang dibahas mencakup peningkatan kapasitas masyarakat dalam AI prompting. Kemampuan ini menjadi kunci dalam mengarahkan dan memaksimalkan teknologi kecerdasan buatan.
Meutya mengatakan, masyarakat perlu dibekali keterampilan masa depan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pemain aktif dalam ekosistem digital global.
“Langkah kecil ini bisa berdampak global. Kita sedang menyusun masa depan digital bersama. Indonesia terbuka terhadap kolaborasi lintas negara untuk penguatan talenta dan etika teknologi,” katanya.
Ia juga menyampaikan pandangannya mengenai akses teknologi yang merata. Menurutnya, perkembangan AI tidak boleh hanya dinikmati sebagian pihak.
“Teknologi harus mencerminkan keberagaman dunia, bukan hanya prioritas segelintir orang,” ujarnya.
Forum Machines Can See 2025 sendiri menjadi ajang pertemuan antara pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pemimpin industri dari berbagai negara. Mereka membahas arah pengembangan AI secara global.(*)